9.5.09

HADIST AIR MANI

KELUAR AIR MANI MEWAJIBKAN MANDI (1)
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

'Aisyah ra. memberitahukan, Rosululloh saw. pernah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidur, dan melihat basah (air mani) padahal merasa tidak bermimpi maka harus mandi. Sebaliknya jika ia bermimpi, namun tidak melihat (mengeluarkan) air mani, maka tidak wajib mandi besar."

(HR. Ibnu Majah)

KELUAR AIR MANI MEWAJIBKAN MANDI (2)
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

'Aisyah ra. mengemukakan, Nabi saw. ditanya tentang seorang lelaki yang menemukan basah-basah (air mani) tetapi ia tidak merasakan mimpi bersetubuh. Nabi saw. menjawab, "Ia harus mandi". Dan ditanyakan juga kepada beliau mengenai seorang lelaki yang mimpi bersetubuh namun tidak menjumpai basah-basah (air mani). Maka Nabi saw. bersabda, "Ia tidak diwajibkan mandi."

Lalu Ummu Sulaim bertanya, "Bagaimana kalau wanita mendapati basah-basah itu (pada dirinya), apakah ia wajib mandi ?"

"Ya, karena sesungguhnya kaum wanita itu belahan kaum lelaki, " sabda Rosululloh saw.
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Keterangan :

Hadist tersebut menandaskan, apabila kita telah mengeluarkan sperma baik karena mimpi maupun disebabkan kelelahan, maka haruslah mandi wajib. Sebaliknya meskipun kita mimpi bersetubuh, namun kalau tidak mengeluarkan air mani, tidaklah wajib mandi besar.

JIKA WANITA MENGELUARKAN AIR MANI JUGA WAJIB MANDI
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

Ummu Salamah ra. menceritakan, bahwa Ummu Sulamah mendatangi Nabi Muhammad saw. dan berkata, "Ya Rosululloh, sesungguhnya Alloh tidak malu terhadap perkara yang hak (benar). Apakah wanita diwajibkan mandi apabila mimpi mengeluarkan air mani ?"

Muhammad Rosululloh saw. menjawab, "Ya, jika ia melihat adanya air mani".
"Ya Rosululloh, apakah wanita juga mengeluarkan air mani ?" tanya Ummu Salamah.
"Alangkah miskinnya engkau ini. Jika tidak demikian akan mirip siapakah anaknya nanti ?"
(HR. Tiga Ahli Hadist)

Keterangan :

Hadist tersebut menegaskan beberapa hal:

Kita jangan malu-malu menanyakan urusan agama, meskipun kedengarannya jorok. Misalnya bertanya soal hal-hal yang menyebabkan kita wajib mandi ini.

Jelaslah bahwa wanita juga mengeluarkan air mani. Dan apabila ia melihatnya di luar kemaluannya, atau ia rasakan ada air mani apabila berjongkok, maka wajiblah mandi.

Miskin yang dimaksud dalam hadist di atas, adalah miskin pengetahuan agama.

AIR MANI WANITA BERWARNA KUNING
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

Muhammad Rosululloh saw. bersabda, "Sungguh air mani lelaki itu kental lagi putih, sedangkan air mani wanita encer dan kuning. Mana saja diantara keduanya yang lebih banyak atau lebih dahulu keluarnya, niscaya anaknya akan menyerupai dia".
(HR. Muslim)

Keterangan :

Hadist diatas menerangkan :

Apabila air mani lebih banyak,maka kelak wajah si anak akan mirip saudara-saudara bapaknya;
Jika air mani ibunya yang lebih banyak, maka rupa si anak kelak akan mirip saudara-saudara ibunya.
Hal ini ditegaskan juga dalam hadis berikut ini :

JUMLAH AIR MANI WANITA TENTUKAN RUPA SI ANAK
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

Muhammad Rosululloh saw. bersabda, "Apabila air mani istri lebih banyak daripada air mani suaminya, maka anaknya kelak mirip kepada saudara-saudara ibunya. Sebaliknya jika air mani suami lebih banyak daripada air mani istrinya, maka anaknya kelak mirip kepada saudara-saudara ayahnya."
(HR. Muslim)

CARA MEMBERSIHKAN AIR MANI (1)
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

Siti 'Aisyah ra. menuturkan, "Aku pernah mencuci bekas jinabah (air mani) dari pakaian Nabi saw, kemudian beliau pergi mengerjakan sholat (dengan pakaian itu). Padahal bercak-bercak air masih ada pada pakaiannya".
(HR. Lima Ahli Hadist)

Keterangan :

Menurut Imam Malik, bekas air mani harus dicuci. Namun Imam Abu Hanifah menyatakan, bahwa apabila air mani itu basah memang harus dicuci. Sebaliknya jika air mani tersebut sudah kering, maka cukuplah dengan menggosok / mengeriknya. Tanpa harus mencucuinya lagi. Pendapat Imam Abu Hanifah tersebut bersandar pada hadist berikut ini.

CARA MEMBERSIHKAN AIR MANI (2)
Narasumber : Syamsul Rijal Hamid

'Aisyah ra. mengungkapkan, "Aku pernah menggosok air mani yang sudah kering pada pakaian Nabi saw. Kemudian pakaian itu Rosululloh saw. kenakan untuk sholat".
(HR. Lima Ahli Hadist, kecuali Bukhori)

Keterangan :

Hadist yang terakhir tersebut menegaskan, bahwa air mani itu suci, berarti tidak najis.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews