8.5.09

SEJARAH HARI

Judul Buku SEJARAH HARI & HARI BERSEJARAH
(124 Halaman)

Narasumber : KH. Drs. Syaikh Misbahul Anam Attijani
Editor : Zaldy Siswanto
Ilustrasi Grafis : Rara & Mamas
Desain Cover : Najmuddin
Setting & Lay-Out : Samsul HS

Penerbit :
Darr-Assalam - Jl. HM. Winarto Kediri 0856.4555.3984
Dicetak oleh : CV. SUMENANG Kediri (0354) 685068

Cetakan Pertama, Pebruari 2010

PENCIPTAAN HARI

Setelah menciptakan alam semesta, Alloh menciptakan makhluk penghuninya. Alloh menciptakan hamparan tanah pada Hari Sabtu. Menciptakan gunung-gunung di dalamnya pada Hari Ahad. Alloh menciptakan tumbuh-tumbuhan pada Hari Senin. Menciptakan sesuatu yang dibenci pada Hari Selasa. Alloh menciptakan cahaya (dengan nisbat lahiriahnya, buka cahaya keagungan yang dinisbatkan pada cahaya Muhammadiyah) pada Hari Rabu. Menciptakan hewan-hewan pada Hari Kamis. Alloh menciptakan Nabi Adam a.s setelah Ashar, pada Hari Jum'at, sebagai akhir makhluk, dalam akhir waktu dari beberapa waktu Jum'at, antara Ashar hingga malamnya.

Bersamaan dengan penciptaan makhluk penghuni alam semesta, Alloh menciptakan beberapa hari. Pertama Hari Ahad, yaitu hari penciptaan gunung dan pengaliran sungai. Kedua Hari Senin, yaitu hari penciptaan tanaman dan tumbuhan di muka bumi. Ketiga dan Keempat ialah Hari Selasa dan Rabu, yaitu hari penciptaan seluruh kekuatan pokok di permukaannya. Kemudian Alloh istiwa ke langit (dengan perkara yang layak, tidak sama dengan yang terjadi pada makhluk). Langit itu berupa uap atau mega (dukhon). alloh berfirman kepada langit dan bumi :

"Datanglah kalian dengan sukarela atau terpaksa ! Mereka menjawab : "Kami datang dengan sukarela (taat)". (QS. Fush-shilat : 11).

Kemudian Alloh menetapkan langit menjadi 7 (tujuh) lapisan dalam 2 (dua) hari, yaitu Kamis dan Jum'at, serta mewahyukan tiap-tiap langit akan tugasnya. Adapun akhir makhluk, Adam a.s., diciptakan dalam akhir waktu Hari Jum'at. Ketika muncul Hari Sabtu, maka sudah tidak ada lagi penciptaan, karena telah selesai.

Dalam tarikh Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas r.a dikatakan : "Awal perkara ciptaan Alloh adalah Ahad, maka dinamakan Ahad. Kemudian Isnain, maka dinamakan Isnain. Kemudian dalam hari ahad dan Isnain, Alloh menciptakan langit dan bumi. Kemudian menciptakan Tsulatsa, maka dinamakan Tsulatsa. Di dalamnya Alloh menciptakan gunung. Oleh karena itulah orang menyebutnya hari berat. Kemudian menciptakan Arbi'a, maka dinamakan Arbi'a. Di dalamnya Alloh menciptakan beberapa tempat tumbuhan dan sungai. Kemudian menciptakan Khomis, maka dinamakan Khomis. Di dalamnya Alloh menciptakan beberapa ternak dan binatang liar. Kemudian menciptakan Jum'at dan di dalamnya Alloh menciptakan Adan dan para ibu (Hawa) a.s. Maka Alloh menyelesaikan penciptaan dunia pada hari Sabtu. Kemudian Ibnu Abbas membacakan ayat :

"Katakanlah : 'Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya ? (Yang bersifat menciptakan) demikian itulah Tuhan semesta alam'". (Q.S Al-Fuss-shilat : 9)*

(*) Kasyful Khofa Wa Muzilul Ilbas, Al-Mufassir Wal Muhaddis As-Syekh Isma'il bin Muhammad Al-Ajaluni, I/454-455, Muassasah Ar-Risalah, Beirut, Lebanon.


(bersambung .....)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews